AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Berikut ini aspek yang akan dibahas mengenai audit:
1.
Konsep Audit
2.
Metode dan alat audit
3.
Proses Audit
4.
Teknik Audit
5.
Regulasi Audit
6.
Kerangka kerja audit
7.
Manajemen
Resiko
-
Konsep Audit TSI
Menurut
James A. Hall, suatu aktivitas audit yang melibatkan elemen komputerisasi dari
sebuah akuntansi sistem informasi disebut dengan Audit Teknologi Informasi.
Konsep Audit TSI, yang paling
mendasar adalah kontrol internal.
-
Kontrol Internal merupakan mekanisme yang
memastikan tepat berfungsinya proses dalam perusahaan. Setiap sistem dan proses
dalam perusahaan ada untuk beberapa tujuan bisnis tertentu. Auditor harus
mencari keberadaannya risiko terhadap tujuan tersebut dan kemudian memastikan
bahwa pengendalian internal diterapkan untuk mengurangi risiko tersebut.
Jenis
Pengendalian Internal Kontrol bisa bersifat preventif, detektif, atau reaktif,
dan bisa bersifat administratif, teknis, dan implementasi fisik. Contoh
implementasi administratif termasuk item seperti kebijakan dan proses. Implementasi
teknis adalah alatnya dan perangkat lunak yang secara logis menerapkan kontrol
(seperti kata sandi). Implementasi fisik termasuk kontrol seperti petugas
keamanan.
-
Kontrol Pencegahan
Kontrol pencegahan menghentikan kejadian
buruk terjadi. Misalnya, membutuhkan user ID dan password untuk akses ke sistem
adalah kontrol preventif. Ini mencegah (secara teoritis) orang yang tidak
berhak mengakses sistem Dari sudut pandang teoritis, preventif kontrol selalu
disukai, untuk alasan yang jelas
-
Kontrol Detektif
Kontrol detektif merekam kejadian buruk
setelah kejadian itu terjadi. Misalnya, logging semua kegiatan yang dilakukan
pada sistem akan memungkinkan Anda untuk meninjau log untuk mencari yang tidak
sesuai kegiatan setelah acara.
-
Kontrol Reaktif (alias Kontrol Korektif)
Kontrol reaktif turun antara kontrol
preventif dan detektif. Mereka tidak mencegah kejadian buruk terjadi, namun
memberikan cara sistematis untuk mendeteksi kapan mereka yang buruk peristiwa
telah terjadi dan memperbaiki situasi, itulah sebabnya mereka terkadang
dipanggil kontrol korektif misalnya, Anda mungkin memiliki sistem antivirus
pusat yang dapat mendeteksi.
-
Metode dan Alat Audit TSI
Alat :
-
Computer-Assisted Audit Tools and Techniques,
merupakan teknik yang secara otomatis dapat digunakan untuk mengumpulkan
Informasi dan menganalisa data dari system computer yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan audit yang telah
ditentukan.Tools ini bergantung kepada kehandalan dari record yang di
produksi dan di pelihara oleh system.
Selain itu, CAATs memiliki
beberapa proses proses, yaitu :
-
Memahami klien
-
Mencari bukti bukti ( evidence) dengan efektif
-
Melakukan Analisa Data
-
Membuat Reporting
-
CAATs mengharuskan data data dibagi berdasarkan
perbedaan Hardware, Software,, Lingkungan, Struktur Data, Format Record dan
Fungsi.
Metode :
-
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)
adalah seperangkat prinsip dan persyaratan yang menjadi dasar bagaimana auditor
mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan hasil audit.
-
International Standards on Auditing adalah
dikembangkan oleh pihak independen Dewan Standar Audit dan Penjaminan
Internasional di bawah kewenangannya dari Federasi Internasional Akuntan
menentukan tujuan auditor dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pelaksanaan
audit keuangan.
-
Proses Audit Sistem Informasi
Proses
Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem
informasi berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit sistem informasi
yaitu:
a) Implementasikan
sebuah strategi audit berbasis manajemen resiko serta control practice yang
dapat disepakati oleh semua pihak
b) Tetapkan
langkah-langkah audit yang rinci
c) Gunakan
fakta atau bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat
d) Buat
laporan beserta kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan
e) Telaah
apakah tujuan audit tercapai
f) Sampaikan
laporan kepada pihak yang berkepentingan
g) Pastikan
bahwa organisasi mengimplementasikan managemen resiko serta control practice.
Perencanaan
sebelum menjalankan proses audit dengan metodologi audit yaitu:
a) Audit
subject
b) Audit
objective
c) Audit
Scope
d) Preaudit
planning
e) Audit
procedures and Steps for data gathering
f) Evaluasi
hasil pengujian dan pemeriksaan
g) Audit
report preparation
-
Regulasi Audit TSI
Regulasi dalam bidang audit berkaitan
dengan regulasi audit perusahaan publik Reformasi utamanya berkaitan dengan
1.
penciptaan sebuah dewan pengawas akuntansi
2.
independensi auditor
3.
tata kelola perusahaan dan tanggung jawab
4.
persyaratan pengungkapan
5.
denda
atas kecurangan dan pelanggaran lainnya.
Regulasi
Audit
Uji
kepatutan (compliance test) dilakukan dengan menguji kepatutan Prooses TI
dengan melihat kepatutan proses yang berlangsung terhadap standard
dan regulasiyang berlaku. Kepatutan tersebut dapat diketahui dari hasil
pengumpulan bukti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji tersebut
antara lain akan dipaparkan sebagaimana berikut :
1) Tahapan
Pengidentifikasian
Objek
yang Diaudit Tujuan dari langkah ini agar pengaudit mengenal lebih jauh terkait
dengan hal-hal yang harus dipenuhi dalam objektif kontrol yang membawa kepada
penugasan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Aktivitas yang berlangsung
juga termasuk pengidentifikasian perihal pengelolaan aktivitas yang didukung TI
memenuhi objektif kontrol terkait.
2) Tahapan
Evaluasi audit Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan prosedur
tertulis dan memperkirakan jika prosedur yang ada telah menghasilkan struktur
kontrol yang efektif. Uji kepatutan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu
mengevaluasi pemisahan tanggung jawab yang terkait dengan pengelolaan SI/TI.
Dari hasil evaluasi ditemukan terdapat pemisahan terhadap tugas dan tanggung
jawab yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak yang bersangkutan.
-
Teknik Audit
Teknik
audit adalah cara-cara yang ditempuh auditor untuk memperoleh pembuktian dalam
membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya.
Teknik
audit erat hubungannya dengan prosedur audit, dimana teknik-teknik audit
digunakan dalam suatu prosedur audit untuk mencapai tujuan audit.
-
Kerangka Kerja Audit
Kerangka
Kerja Audit Sistem Informasi
Audit
sistem informasi dapat diuraikan dalam beberapa tahapan berdasarkan
kerangka pikir manajemen, teknologi informasi dan pertimbangan sistem ahli yang
semuanya mengacu pada kerangka kerja menghasilkan laporan audit sistem
informasi.
-
Manajemen Resiko
Proses
dalam pelaksanaan audit sistem informasi berbasis resiko sesuai standar audit
yaitu:
1. Tahap
survey pendahuluan,auditor akan berusaha untuk memperolehgambaran umum dari lingkunganyang akan diaudit.
2. Pemahaman
yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya yang termasuk di dalam lingkup
audit.
3. Pemahaman
sistem pengendalian intern seperti struktus organisasi, kebijakan, prosedur,
standar, dan alat bantu kendali lainya.
4. Mengidentifikasi
berbagai resiko yang mungkin timbul di lingkungan audit serta kelayakan
rancangan pengendalian intern yang telah ada.
5. Melakukan
pengujian dan pelaksanaan kendali-kendali, jika tidak layak maka auditor akan
melakukan pengujian terinci secara mendalam terhadap resiko.
6. Menyusun
laporan audit yang memuat kesimpulan audit, serta tanggapan dari pihak yang
diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan
pengendalian intern.
Aspek-aspek penilaian resiko dalam proses
audit sistem informasi berbasis resiko yaitu:
·
Tujuan
Yaitu
biasanya tercermin dalam misi atau nilai entitas/terdapat dalam rencana
perusahaan.
Kategori
tujuan yaitu:
a) Tujuan
operasi
b) Tujuan
pelaporan keuangan
c) Tujuan
kepatuhan
·
Identifikasi dan analisa resiko
Yaitu
mencakup resiko dalam pencapaian tujuan seperti:
a) Resiko
tingkat entitas
b) Resiko
tingkat aktifitas
c) Manajemen
perubahan
Comments
Post a Comment